MALANG, malangpost.id- Puluhan warga Desa Ngenep, Karangploso, Kabupaten Malang Senin (26/10) pukul 08.00 unjuk rasa. Meluapkan kegeramannya kepada Kades Ngenep, Suwardi. Mereka mendesak Suwardi meluruskan isu asusila yang dilakukan terhadap asisten rumah tangganya.
Beberapa warga juga menuntut agar Suwardi lengser dari jabatan kades. Mereka merasa tercoreng jika dipimpin orang yang diduga asusila. Seorang pengunjuk rasa, Erik Ridhoi menyatakan: Informasi yang beredar menyebutkan Suwardi melakukan tindak asusila terhadap asisten rumah tangganya di sebuah villa di Kota Batu.
Bahkan, menurut Erik, istri Suwardi tahu hubungan ini. Masyarakat menilai, ada pelanggaran kode etik. “Nggak tahu juga karena suka sama suka apa paksaan. Apa yang dilakukan kepala desa pergi ke vila di Batu saat jam kerja?,” tanya Erik.
Pengunjuk rasa ini, merangsek masuk ke dalam Balai Desa Ngenep. Mereka minta Suwardi hadir. Namun tak bisa. Warga hanya bertemu BPD. “BPD harus menyampaikan tuntutan warga ke kades,” sergahnya.
Ketua BPD Ngenep, Supriyana berjanji menampung keluhan warga sebagai bahan klarifikasi ke Kades, Suwardi. Ia mengaku jika pihaknya sudah mendengar itu itu, sehari sebelum unjuk rasa. “Kami akan tampung dulu. Lalu dikaji dengan anggota. Terkait kebenarannya kami tidak tahu. Komunikasi kami dengan kades hanya sebatas pekerjaan,” ungkapnya.
Kades Suwardi membatah jika dia melakukan tindak asusila. Tuduhan itu dianggap serangan untuk menjatuhkan reputasinya. Ia pun balik menuntut warga yang berunjuk rasa, agar menunjukkan bukti tuduhan. Ia bersedia dilaporkan ke pihak berwajib.
“Sebagai kades saya terima dituduh. Karena banyak pihak yang tidak suka. Namun, saya tidak berzina. Silahkan lapor ke polisi, asal ada bukti. Saya siap bertanggungjawab jika terbukti,” tegas Suwardi. (roz/jan)