Kabar buruk datang dari Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur Malang. Dikabarkan, 170 orang atau sekitar sepertiga penghuni Bhakti Luhur dinyatakan reaktif Virus Covid 19 sehingga mereka wajib menjalankan isolasi mandiri agar penularan Virus Covid 19 tidak semakin meluas. Selain itu 10 dari 170 orang yang dinyatakan reaktif terpaksa dipindahkan ke Rumah Sakit Lapangan Kota Malang guna mendapatkan perawatan lebih lanjut serta mengurangi penyebaran Covid 19 di Bhakti Luhur.
Awal mula kemunculan virus Covid 19 di Panti Asuhan Bhakti Luhur yang berlokasi di Jalan Raya Dieng 40 ini bermula ketika terdapat lima orang penghuni panti yang mengeluhkan sakit flu dan batuk serta menunjukkan indikasi Covid 19. Kemudian dilakukanlah test rapid antigen massal pada penghuni Panti Asuhan Bhakti Luhur pada, Kamis (26/2) pekan lalu.
Hasil dari test massal ini, 170 orang penghuni Bhakti Luhur dinyatakan reaktif Covid 19. 170 tersebut terdiri dari 85 orang pengasuh serta 85 anak berkebutuhan khusus (ABK) di Panti Asuhan Bhakti Luhur.
Lima orang yang pertama kali menunjukkan gejala covid 19 kemudian dibawa ke RS Lapangan guna mendapatkan perawatan lebih lanjut, Kelima orang itu terdiri dari empat pengasuh panti serta satu orang ABK.
Sedangkan pada selasa (2/3) lima orang lainnya menyusul ke RS Lapangan guna mendapatkan perawatan lebih intensif. Sehingga, secara total terdapat 10 penghuni Bhakti Luhur yang mendapatkan perawatan intensif di RS Lapangan.
Sedangkan, untuk 160 orang lainnya akan menjalankan isolasi mandiri di Bhakti Luhur. Isolasi ini dilakukan di gedung yang terpisah yang bertujuan mengurangi penyebaran virus Covid 19 di Bhakti Luhur.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan pemindahan 10 orang itu bertujuan untuk mengurangi kepadatan penghuni di kompleks panti asuhan. Selain itu, mereka menunjukkan gejala batuk yang tidak kunjung membaik sehingga perlu mendapatkan perawatan lebih intensif dan juga mereka dapat mengurus diri sendiri sehingga lebih baik bila dipindahkan ke RS Lapangan terlebih dahulu hingga kondisi membaik.
“Jadi informasi awal yang kami dapat 10 orang itu adalah mahasiswa PKl (magang) dan pengasuh. Akhirnya kami bawa ke RS Lapangan untuk perawatan lebih baik dan kondisinya (diharapkan) bisa segera membaik,” ujar Husnul, Selasa (2/3) dilansir melalui suaramalangID.
Tak hanya itu, Puskesmas Mulyorejo turut terlibat dalam penanganan klaster ini. Sehingga tenaga kesehatan terus berkoordinasi dengan pengasuh di Bhakti Luhur guna untuk memenuhi nutrisi dari anak berkubutuhan khusus dan pengasuh yang hasil test nya menunjukkan reaktif Covid 19.
“Saat ini sedang kami pantau terus kesehatannya dari hari ke hari. Semoga nanti saat dilakukan tes antigen lagi sudah mendapat hasil yaitu negatif,” Imbuh Husnul.
Hey very nice blog!! Man .. Beautiful .. Amazing .. I will bookmark your blog and take the feeds also…I am happy to find numerous useful info here in the post, we need develop more strategies in this regard, thanks for sharing. . . . . .