KANJURUHAN, Malangpost.id – Saat berada dalam Gelaran Santunan PT. ACA, kemarin Rabu (5/5) di Gondanglegi dan juga hari ini, Kamis (6/5) bertempat di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Malangpost.id merangkum cerita dari peserta yang ada di dua kecamatan tersebut. Diketahui beberapa dari mereka masih berada pada usia balita, dan harus menjalani hidup tanpa ada sosok ayah maupun ibu.
Seperti Afifa dan Afia, bayi kembar asal Desa Sumberagung, Sumawe. Pada usia yang baru menginjak tiga tahun, mereka sudah ditinggal oleh ibunya.
Dalam acara santunan bertajuk pekan Islami ke XIV PT. ACA ini, mereka datang bersama Aida, kakak perempuannya. Sepanjang acara, mereka terlihat aktif naik turun kursi plastik.
Baca juga : Sambangi Ratusan Anak Yatim Gondanglegi, PT. ACA Diharapkan Dapat Menjadi Percontohan Perusahaan Lain
Aida menuturkan, adik kembarnya tersebut baru 100 hari lalu ditinggal oleh sang ibu karena sakit. Kini mereka tinggal bersama ayah dan satu adik laki-laki yang juga baru duduk di kelas IV Sekolah Dasar.
“Saya empat bersaudara. Adik saya ada lagi satu, kelas empat,” katanya saat berada di Balai Desa Sumberagung, Sumawe, Kabupaten Malang, Kamis (6/5)
“Ibu meninggal karena sakit perut, kalau ke dokter katanya bekas Operasi Caesar. Jadi kemungkinan perutnya itu kena infeksi, karena dulu almarhum ibu juga sering pijat perut,” sambung Aida
Anak tertua di keluarganya tersebut menambahkan, ayah yang sudah tua kini tidak lagi bekerja karena sering sakit-sakitan. Terlebih waktu di rumah, ayahnya juga sudah kewalahan. Karena harus merawat mereka berdua sendirian.
“Afifa masih sering tanya keberadaan ibu, kalau Afia tidak pernah tanya. Soalnya Afifa sering ikut ibu, kalau Afia jarang,” pungkas Aida
Masyarakat Berharap PT ACA Terus Konsisten Untuk Kegiatan Sosial
Berkaitan dengan gelaran santunan di Kec. Sumbermanjing Wetan ini, Ahmad Sholeh Kepala Desa Argotirto berharap agar PT. ACA bisa terus konsisten menjalankan kegiatan sosial penuh manfaat tersebut.
“Ini sangat luar biasa dan saya berharap kegiatan ini selalu istiqomah. Mengingat kondisi perekonomian masyarakat kami pada masa pandemi juga kurang stabil,” tambahnya
Dirinya menambahkan, adanya kegiatan ini dirasakan sangat membantu masyarakat. Terutama bagi mereka yang merawat anak-anak yatim atau piatu.
Terlebih tuturnya, selama ini pemenuhan kebutuhan hanya dicarikan oleh orang tua yang tersisa, dan juga kerabat-kerabat dekat semata.
“Semoga kegiatan ini mendapatkan ridho dari Allah SWT. Terimakasih juga sudah berkenan dan konsisten memberikan santunan di bulan ramadhan,” paparnya
Santunan PT ACA Bentuk Perhatian Khusus untuk Masyarakat
Hal senada juga disampaikan oleh Sujono, Kepala Desa Sumbermanjing Wetan. Menurutnya kegiatan santunan PT. ACA adalah sebuah bentuk perhatian khusus untuk masyarakat di wilayahnya.
“Semoga apa yang diberikan dapat bermanfaat, dan terima kasih atas perhatian dan perjuangannya untuk anak-anak kami,” tambah Sujono
Selanjutnya adalah Hasril, salah seorang balita yang kemarin Rabu (5/5) ditemui Malangpost.id di Pendopo Kecamatan Kalipare.
Berada di gendongan sang ibu yakni Winarsih, Hasril tampak asyik memperhatikan kondisi sekitar. Matanya tidak bisa diam menengok kesana-kemari.
Winarsih menuturkan, anaknya baru pertama kali mengikuti kegiatan santuan PT. ACA. Mengingat baru satu setengah tahun, Hasril ditinggal oleh ayahnya akibat kecelakaan.
Baca juga : PT. ACA Kunjungi Turen, Beri Santunan Kepada 214 Anak Yatim
“Sudah satu setengah tahun ditinggal ayahnya karena kecelakaan. Saya sangat bersyukur anak saya dapat santunan, nanti bisa saya gunakan untuk keperluan anak,” pungkas Winarsih
Memang sejatinya tidak pernah ada yang tahu, sampai umur berapa manusia bisa bertahan di dunia. Saat manusia pergi dari dunia, akan ada keluarga termasuk anak-anak yang harus rela ditinggalkan secara mendadak.