BALAIKOTA, Malangpost.id – Untuk mencegah penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor lingkungan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang terus melakukan upaya preventif, promotif, dan kuratif.
Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif, turut membeberkan terkait upaya yang dapat dilakukan guna meminimalisir penyakit. Dimana penyakit ini yang disebabkan oleh lingkungan, yaitu makanan, udara, limbah, vektor, dan tempat-tempat umum.
“Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin kesehatan dari manusia,” ujar Husnul, pada Jumat (18/6).
Penyakit Berbasis Lingkungan Menjadi Permasalahan Saat ini
Ia menerangkan, bahwa penyakit berbasis lingkungan merupakan suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh. Dimana penyakit ini yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu di sekitarnya yang memiliki potensi penyakit.
“Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan hingga saat ini. Jenis penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh virus seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberkulosis (TBC), diare, polio, campak, dan kecacingan,” imbuhnya.
Terkait faktor yang menunjang munculnya penyakit berbasis lingkungan adalah ketersediaan dan akses terhadap air yang aman, akses sanitasi dasar yang layak, penanganan sampah dan limbah, vektor penyakit dan perilaku masyarakat.
Selain itu, aspek kesehatan air dan penyelenggara air, di antaranya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM), depot air minum, dan penyelenggara individu dalam kegiatan internalnya memastikan kualitas air dan alat-alat.
Jumlah HIPPAM di Kota Malang hingga saat ini tercatat ada 42 dan tersebar di lima kecamatan. Seluruhnya dalam kondisi baik.
“Dinkes melakukan pengawasan kualitas air dan inspeksi langsung. Serta memberikan pembinaan seperti alat penyaringan yang baik seperti apa, bagaimana cara mengemas air minum,” sambungnya.
Fokus Dinkes Kota Malang Pada Kesehatan Udara Ruang
Dalam aspek udara, Dinkes Kota Malang fokus pada kesehatan udara ruang, seperti pada fasilitas kesehatan, pasar, hotel, sekolah dan lain-lain. Pihaknya akan mengawasi dari sisi mikro biologi, yaitu kandungan bakteri dalam udara, kecepatan angin, dan kelembaban udara.
Sedangkan dalam aspek penyehatan tempat-tempat umum dan pemukiman, termasuk pada edukasi tentang rumah dan pemukiman yang memenuhi sanitasi dasar atau rumah sehat.
“Untuk aspek vektor binatang, Dinkes melakukan edukasi dan pengendalian vektor di rumah dan lingkungan. Pengendalian vektor ini termasuk pembasmian, penangkapan dan pengendalian,” pungkasnya.
Kegiatan pencegahan lingkungan ini harus ditangani dengan baik karena lingkungan dapat menjadi sumber atau penyebab penyakit. Lingkungan dapat menjadi media penularan, menjadi pemicu dan agen perubahan.
Dinkes Kota Malang juga menegaskan bahwasanya paradigma mengobati harus mulai diubah ke pencegahan.