BALAIKOTA, Malangpost.id – Tim Covid Hunter Kota Malang terus melakukan pemindahan pasien covid 19 yang melakukan isolasi mandiri atau isoman ke tempat isolasi terpusat (isoter).
Sutiaji, Wali Kota Malang, memaparkan bahwasanya saat ini jumlah pasien covid 19 di Kota Malang yang melaksanakan isoman tersisa 15,2 persen.
“Total kasus positif kita sampai sekarang ada 14.568. Sekarang kasus aktifnya itu 627. Dari situ yang di rawat di rumah sakit ada 278 pasien dan yang dirawat di isoter ada 251 pasien. Dan ini nanti terus ada pergeseran,” ujarnya, dilansir dari Tribun Jatim, Minggu (29/8/2021).
Penambahan kapasitas sebanyak 50 bed di tempat isoter yang berlokasi di Rumah Sakit Teduh saat ini juga belum penuh terisi. Hal ini terjadi karena belakangan ini Kota Malang mengalami peningkatan kesembuhan pasien covid 19 naik mencapai 88,5 persen.
“Itu belum terisi (tempat isoter Rumah Teduh). Masih mengisi yang di Safe House. Itu saja dari jumlah 250 bed, yang terisi sekarang 189 bed, karena ada pergerakan sudah ada kesembuhan,” ungkapnya.
Kota Malang Telah Berubah Menjadi Zona Oranye
Naiknya grafik tingkat kesembuhan membuat pergeseran pasien saat ini cukup renggang. Apalagi saat ini Kota Malang telah berubah menjadi zona oranye yang awalnya berada di zona merah.
Sutiaji juga menjelaskan meskipun kesadaran masyarakat cukup tinggi perihal pemindahan isolasi mandiri ke lokasi isolasi terpadu, tetap ada beberapa peyintas covid 19 yang melakukan isolasi mandiri untuk dipindahkan ke tempat isolasi terpadu.
Baca juga : Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Sujarwoko, Tinjau Vaksinasi di Gor Ken Arok Kedungkandang
“Memang ada yang tidak mau, tapi dia berjanji tidak maunya itu karena memang dia sudah sepuh (tua) dirawat oleh keluarga. Dan jaminan dari masyarakat juga, bahwa dia tidak akan keluar kemana-mana. Akan tetapi pantauan tetap kami lakukan,” jelasnya.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif menyampaikan dikarenakan Kota Malang saat ini berada di zona oranye, pihak dinas kesehatan akan menyiapkan langkah berikutnya agar Kota Malang segera dapat menerapkan PPKM level 3.
“Tentunya akan memperbaiki beberapa indikator. Jadi ada enam indikator, kasus konfirmasi, warga dirawat di rumah sakit, angka kematian perminggu, jumlah testing dan tracing perminggu dan positive rate. Semua indikator akan terus kita perbaiki,” terang Husnul.
Sepakat dengan Wali Kota Malang, dr. Husnul Muarif juga setuju dan mengakui bahwasanya jumlah pasien isoman menurun dan tingkat kesembuhan di Kota Malang meningkat.