Puluhan Sopir Truk di Malang Mogok Massal Protes ODOL

UPDATEKOTA, malangpost.id – Puluhan sopir truk Malang Raya yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) melakukan mogok massal pada hari ini, Jumat 11 Maret 2022 sejak pukul 09.30 WIB.

Massa datang untuk memprotes aturan terkait Overdimensi dan Overload (ODOL) yang tercantum dalam UU nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).

Puluhan sopir truk tersebut mendatangi Kantor UPT P3 LLAJ Dishub Jatim yang berlokasi di Simpang Empat Karanglo, Singosari, Malang.

Sekitar 70 sopir tersebut terdiri dari sopir logistik, sopir bahan bangungan, serta sopir angkutan lainnya. Para sopir datang dengan membawa kendaraan mereka, mulai dari pick up, truk kecil, truk sedang, hingga truk besar yang parkir di pinggir jalan raya Karanglo.

Dengan adanya puluhan truk parkir di jalan tersebut, personel dari Satlantas dan Sabhara Polres Malang terlihat mengatur lalu lintas. Untuk mencegah kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas, personel meminta para sopir memarkir truknya ke area UPT Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ Malang yang berada tak jauh dari Simpang Empat Karanglo.

Selain itu, petugas juga memasang road barrier sebagai pengamanan untuk beberapa truk yang parkir di tepi jalan. Hingga siang pukul 12.00 WIB, arus lalu lintas di underpass dan simpang Karanglo serta akses menuju Exit Tol Singosari terpantau lancar.

Menurut Supriyono, Penanggung Jawab GSJT, para sopir yang melakukan mogok dan demonstrasi tidak sama sekali menolak Undang-Undang LLAJ perihal ODOL. Sebaliknya, mereka mendukung aturan yang memang diperuntukkan untuk keselamatan sopir maupun pengguna jalan yang lain itu.

Hanya saja, peserta aksi merasa jika aturan ini diberlakukan, pihak yang akan terus dirugikan adalah para sopir. Hal ini karena sopir yang terus dikenai sanksi dari penilangan kendaraan ODOL.

“Kami tidak pernah menolak UU soal ODOL ini karena memang untuk keamanan. Tapi saat aturan ini diberlakukan, maka kami tidak mau hanya kami yang dikenakan biaya. Ini yang jadi persoalan. Karena pemotongan satu bag bisa 5-10 juta. Belum pemotongan karcis sampai 15 juta,” jelas Supriyono sebagaimana kami lansir dari Radio Suara Surabaya pada Jumat 11 Maret 2022.

Salah satu sopir truk yang ikut mogok adalah Korlap Aksi Mandra Hendra (27). Hendra mengatakan aksi protes ODOL damai ini dilakukan serentak di daerah karena belum ada titik temu dari hasil pertemuan dengan Wakil Gubernur Jatim (Emil Dardak).

“Aksi kami lakukan sejak 9 Maret kemarin. Sempat bertemu dengan Wakil Gubernur Jatim (Emil Dardak), tapi belum ada titik temu,” ujarnya.

Lebih lanjut Hendra mengatakan para sopir akan tetap bertahan sampai ada keputusan dari aksi gabungan sopir di Surabaya.

Aksi protes ODOL ini tidak hanya di Malang, namun gerakan pusat dilakukan di Surabaya. Para sopir di Surabaya berkumpul di dua lokasi, yaitu Kantor Dishub Provinsi Jatim dan di Gedung Grahadi.

Sejumlah titik di Jawa Timur juga menggelar mogok massal ini secara serentak untuk menuntut pembebasan penindakan di jalan atas ODOL yang masih bisa ditolerir.

Hingga saat ini, aksi mogok massal dan demonstrasi para sopir truk masih berlangsung. Mereka akan tetap melakukan aksi mogok massal sampai tuntutan mereka soal ODOL dikabulkan oleh pemerintah.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

desi3

About the Author: desi3

Seorang 'bibiliophile' yang jatuh cinta dengan Himalaya dan fans berat warna biru.~ travel to fulfill your soul ~

2 Comments

  1. We’re a bunch of volunteers and starting a brand new scheme in our community. Your web site offered us with helpful info to work on. You’ve performed an impressive job and our entire neighborhood will be thankful to you.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds