KAMPUS, Malangpost.id – Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, masker berperan penting untuk mencegah penularan virus. Namun bagi para disabilitas tuna rungu, penggunaan masker justru menjadi penghalang bagi mereka untuk melakukan komunikasi.
Permasalahan semacam itu, justru menggerakkan tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menciptakan masker transparan yang ramah bagi tuna rungu.
Salah satu anggota tim Habibah Latifus Syaidah menuturkan, masker transparan yang dibuat terdiri dari dua lapis.
Baca juga : Sosialisasi Mahasiswa PMM UMM di SDN Sumberjo 02, Pentingnya Penerapan Protokol Kesehatan
Lapis pertama berisikan filter penyaring yang harus rutin diganti selama tiga hari sekali. Lapisan pertama ini lebih terlihat seperti masker biasa.
Sedangkan untuk lapis kedua yang berada di dalam, merupakan masker tembus pandang.
Oleh karenanya orang lain dapat melihat ekspresi dan gerak bibir dari pemakai masker terutama tuna rungu. Sehingga masker transparan tersebut dapat memudahkan untuk menjalin komunikasi.
Tim yang terdiri dari Habibah Alifatus Syaidah, Aulia Amanda, Briliant Ghaustin Yoly Ala, dan Annisa Firdaus Ramadhini ini juga memanfaatkan limbah sedotan sebagai bahan dasar pengait masker (strap masker).
Pemilihan Bahan Dasar Bertujuan Mengurangi Sampah Plastik
Pemilihan bahan dasar berupa limbah sedotan, menurut Habibah agar dapat mengurangi sampah plastik yang sering ditemui.
“Ini menjadi salah satu upaya kita bersama agar terus menjaga lingkungan dan mengurangi penggunaan sampah plastik” jelasnya
Inovasi membuat masker tersebut juga diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), dan pada bulan Mei lalu berhasil lolos pendanaan dari Direkorat Jendral Perguruan Tinggi (DIKTI)
Baca juga : Manfaatkan Sampah Organik, Mahasiswa UMM Lakukan Budidaya Maggot di Desa Tawangsari
Kini mereka sudah dalam proses produksi masker dan bakal dipasarkan secara online, dengan harga masker dilengkapi dengan tiga filter dan strap masker dibanderol kisaran Rp. 35.000 – Rp. 40.000.
“Ini harga yang cukup terjangkau mengingat pembeli bisa mendapatkan satu paket lengkap masker,” ujar Habibah
Mahasiswa asal Kediri ini lantas berharap, masker transparan buatan timnya dapat menjadi opsi untuk membantu tuna rungu berkomunikasi di tengah pandemi. Serta dapat menjadi peluang bisnis baru.
“Komunikasi adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan. Dengan adanya inovasi kami ini, semoga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Terutama para disabilitas tuna rungu,” pungkasnya.