Kuasa Hukum Gelar Konferensi Pers, Terkait Dugaan Intimidasi Jurnalis

BATU, Malangpost.id –Terkait soal perkara dugaan intimidasi, yang diduga dilakukan oleh salah seorang dari pihak pusat oleh-oleh ternama di Kota Batu beberapa waktu lalu, yang menimpa seorang jurnalis dari salah satu media online di Jawa Timur, jatimhariini.com.

Yiyin Lukman Adiwinoto, biasa melakukan tugas peliputan di Kota Batu, sehingga tim kuasa hukum menggelar konferensi pers di Pos Batu LBH Malang (Komplek Cafe & Resto Dendeng Ontong) Jalan Bukit Berbunga, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Jumat (10/9/2021).

Petistiwa itu mencuat, tatkala usai jurnalis tersebut melakukan upaya konfirmasi lanjutan. Dirinya mengaku di intimidasi oleh salah seorang pihak pusat oleh-oleh ternama di Kota Batu itu.

Yang selanjutnya pasca kejadian, jurnalis yang bersangkutan kemudian melaporkan peristiwa nahas yang dialaminya ke Satreskrim Polres Batu, dengan didampingi rekan-rekan seprofesinya.

“Jadi setelah laporan ke polisi, pihak redaksi klien kami menunjuk tim kuasa hukum dari Biro Bantuan Hukum Lumajang. Selanjutnya mensupervisikan kepada rekan-rekan advokat publik LBH Malang & Maha Patih Law Office, untuk mendampingi kontributornya yakni saudara Lukman didalam perkara ini,” ujar Arif saat konferensi pers dihadapan awak media.

Arif juga menambahkan, bahwasanya semua pihak yang berperkara agar selalu menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan.

Telah Dua Kali Dimintai Keterangan oleh Penyidik

“Pihak kami (pelapor-red) telah dua kali dimintai keterangan oleh penyidik. Selanjutnya kita percayakan kepada penyidik. Kami yakin, POLRI akan bertindak professional. Kalau toh pihak terlapor melaporkan balik, ya kami hargai hal itu. Intinya didalam berperkara yang menyangkut profesi jurnalis. Maka hendaknya berpedoman pada Undang-Undang No.40 tahun 1999 tentang Pers,” imbuh anggota PERADI Malang Raya ini.

Ditempat yang sama, Antonius Dedy Susetyo, S.H yang juga anggota dari tim kuasa hukum menyampaikan, bahwasanya pihaknya telah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP). Serta pihaknya mengaku siap mengawal perkara tersebut.

“Ya, kita tunggu saja prosesnya. Karena kami yakin rekan-rekan penyidik membutuhkan kecermatan dan ketelitian didalam menangani perkara ini. Karena perkara ini menyangkut profesi jurnalis, yang mana jelas di dalam melaksanakan tugas sebagai jurnalis, dilindungi oleh UU Pers yakni UU No. 40 tahun 1999”, tegasnya.

Ketika disinggung tentang laporan balik yang dilakukan pihak terlapor, Dedy menanggapinya bahwa akan totalitas dan all out, dalam mengawal perkara tersebut sampai kepada proses pengadilan.

“Kita tunggu saja mas, andaikan dilaporkan terkait pencemaran nama baik ya menurut saya ini ranahnya sengketa pers. Jelas sekali diatur dalam Undang-Undang ada hak jawab dan ada hak koreksi. Jadi, semua itu ada mekanismenya berikut juga kita harus menghargai Dewan Pers. Karena sampai saat ini juga belum ada panggilan terkait laporan balik. Intinya kami siap mas,” tandasnya. (Yog)

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

Tasniah

About the Author: Tasniah Fauzi

Suka mempelajari hal-hal baru dan masih terus berproses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds