
TRENDING, malangpost.id- Sejak tahun lalu perekonomian kita jatuh dalam ‘jurang’ yang cukup dalam. Dampak dari adanya pandemi memang sangat terasa. Pemerintah berusaha sekuat tenaga dengan memberikan berbagai kebijakan meskipun menimbulkan pro kontra karena dinilai tidak konsisten dan terlihat ambigu. Pada tahun ini, pemerintah mematok target besar untuk pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin pertumbuhan ekonomi bakal mencapai 6,7 persen hingga 7 persen di kuartal II 2021. Airlangga bilang, berdasarkan data pemerintah, pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2020 relatif rendah dibandingkan kuartal I 2020 yaitu Rp 2.703,1 triliun.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong penyaluran stimulus pajak, penjaminan kredit, restrukturisasi kredit perbankan, subsidi KUR dan bantuan lainnya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dengan berbekal hal tersebut, Airlangga yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mencapai angka yang diharapkan di kuartal II 2021 mendatang.
Tetapi pernyataan Menko Airlangga ditanggapi berbeda oleh ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyatakan, memang sudah ada sejumlah indikator perbaikan pada kuartal I 2021, seperti pertumbuhan ekspor yang naik 6,74 persen.
Bhima menilai jika target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada kuartal kedua nanti masih terlalu muluk-muluk. Dia pun memproyeksikan ekonomi nasional baru akan tumbuh di kisaran 1-2 persen. Perkiraan pemerintah dianggap overshoot karena tidak mempertimbangkan berbagai aspek yang ada.

Selain itu Ekonom Senior Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menganggap pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 memang akan jauh lebih baik. Dengan asumsi tren perbaikan ekonomi saat ini tidak terganggu oleh adanya lonjakan kasus pandemi Covid-19 yang harus memaksa pemerintah melakukan pengetatan lagi.
Meskipun dengan asumsi tidak ada pengetatan kami perkirakan pertumbuhan ekonomi sudah akan positif, dikisaran 3-4 persen. Bahkan bisa berpeluang lebih dari itu jika pandemi benar-benar bisa kendalikan oleh pemerintah dengan baik.