MALANG, Malangpost.id – Video terkait penembakan Gus Idris berbuntut panjang. Meskipun aparat berwajib telah mengkonfirmasi jika video tersebut hoax, namun laporan terkait video tersebut terus berdatangan. Hingga berita ini diturunkan, secara total terdapat tiga organisasi yang menyampaikan pengaduan kepada Polres Malang dalam waktu yang berbeda.
Ketiga organisasi tersebut ialah Forum Pemuda Milenial Malang Selatan (Fordamas) pada Jumat (5/3), Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkar Gagasan Indonesia (LSM Lingga) pada Sabtu (6/3) serta Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Malang pada Senin (8/3).
Berdasarkan penuturan Kepala satuan reserse krim (Kasat Reskrim) Polres Malang AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo pada Senin (8/3) menyampaikan, dampak beredarnya video hoaks yang disebut – sebut sebagai penembakan kepada Gus Idris oleh orang tak dikenal tersebut mengakibatkan munculnya tiga pengaduan yang dilakukan oleh tiga organisasi berbeda.
Diketahui, sebelumnya beredar video yang menunjukkan Pengasuh Pondok Pesantren Thoriqul Jannah Malang, Jawa Timur tersebut seolah-olah tertembak pasca melakukan aktivitasnya untuk membuat konten guna mengisi channel youtube pribadinya. Setelah video tersebut viral dan menciptakan kegaduhan di kalangan warganet, kemudian muncul klarifikasi dari pihak Idris Al Marbawy alias Gus Idris jika kejadian itu ternyata bukanlah penembakan oleh orang tak dikenal sebagaimana narasi yang awal beredar melainkan murni serangan sihir.
Namun, berdasarkan penelusuran Polres Malang, justru didapati fakta jika video tersebut murni rekayasa. Usai melaksanakan pemeriksaan kepada Gus Idris serta lima orang santrinya, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menjelaskan rekayasa yang dilakukan dalam video itu.
Pihaknya menyampaikan, suara tembakan yang terdengar itu merupakan suara yang dihasilkan dari sound bukan dari tembakan senjata api. Sedangkan mengenai darah yang terlihat, rupanya itu merupakan rekayasa yang dilakukan menggunakan pil darah palsu yang didapatkan Gus Idris secara online
“Kami pastikan konten tersebut hoax. Tidak ada penembakan. Suara bunyi pistol hanyalah suara sound saja. Sementara ada darah itu juga palsu. Darah itu berupa pil berwarna merah yang dibeli Gus Idris secara online,” tegas Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar pada Jumat (5/3) dilansir melalui beritajatim[dot]com.
Di lain pihak, Gus Idris mencoba mengklarifikasi terkait kehebohan yang diakibatkan videonya tersebut. Pihaknya menjelaskan, terkait kabar penembakan yang menimpa dirinya merupakan ulah pihak yang tidak bertanggung jawab. Tak ingin isu ini makin berkembang, pihaknya menegaskan bila tujuan video itu sebenarnya memberikan pesan moral bila ilmu hitam tidak dapat menang melawan ilmu putih.
“Dari konten tersebut mengandung pesan moral, pesan edukasi yang mana sejatinya ilmu hitam tidak akan menang melawan ilmu putih atas izin Allah. Sekali lagi saya sampaikan pada media di konten viral itu tidak ada unsur penembakan sama sekali. Dan terakhir, dari kejadian ini bisa kita ambil ibroh, hikmah. Khususnya bagi saya sendiri dan teman-teman yang menyaksikan. Ambil yang positifnya saja dan buang yang buruk,” ungkap Gus Idris
I truly enjoy looking at on this website , it has got great posts. “Words are, of course, the most powerful drug used by mankind.” by Rudyard Kipling.