RAGAM, Malangpost.id – Sedum morganianum merupakan nama asli dari tanaman air mata ibu. Tanaman ini di Indonesia disebut juga sebagai tanaman ekor keledai. Bentuknya yang unik membuat tanaman ini terlihat cantik saat dijadikan tanaman hias.
Tanaman ini memiliki lapisan lilin yang terlihat jelas pada daun dan batangnya. Tanaman yang telah dewasa memiliki ranting hingga dua meter dengan daun yang tebal berwarna abu-abu kehijauan berbaris seperti tetesan.
Baca juga : 10 Jenis Tanaman Hias Berdaun Cantik dan Warna-warni
Asal daerah tanaman air mata ibu adalah di Mexico dan Honduras. Sedum morganianum ditemukan liar di jurang daerah Tenampa di Mexico timur. Perbanyakan tanaman ini dapat dari biji, stek daun, dan stek batang. Pertumbuhan tanaman ini cenderung lambat dan stabil. Namun panjang tanaman ini dapat mencapai hingga empat kaki dalam kurun waktu enam tahun.
Tanaman ini dikenal mudah dalam perawatannya. Tidak perlu menyiraminya dengan air yang banyak karena tanaman ini tetap tahan meskipun dengan air sedikit. Hanya perlu menjaganya tetap lembab dan pastikan mendapat cahaya matahari yang cukup, Sedum morganianium dapat tumbuh dengan baik.
Tanaman Hias dengan Kemudahan Perawatannya
Mengingat tanaman air mata ibu menyukai media yang tidak terlalu basah, lebih baik untuk menggunakan media yang memiliki porositas lebih besar. Jika menggunakan tanah, dapat ditambahkan pasir agar media tanam tersebut tidak terlalu mengikat air atau dapat melepaskan air mudah.
Sedum morganianum tidak terlalu membutuhkan pemupukan yang intensif. Bila ingin melakukan pemupukan, dapat menggunakan pupuk NPK 20-20-20. Untuk tanaman yang lebih muda dapat menggunakan perbandingan nitrogen lebih sedikit.
Baca juga : Yuk Simak, Kiat Merawat Tanaman Hias di Pot Rumahmu
Bunga tanaman air mata ibu tumbuh di ujung batang dengan warna merah muda atau merah. Agar mendapat tampilan yang estetik, penempatannya bisa dengan cara digantung. Apalagi dipadukan dengan desain lokasi yang mendukung, keindahan tanaman ini akan bertambah.
Tanaman air mata ibu tidak terlalu rentan terhadap serangan hama. Kemungkinan hama yang menyerang tanaman ini adalah aphids atau kutu daun. Penggunaan pestisida pada tanaman air mata ibu juga tidak dapat berlebihan karena tanaman ini mudah rusak.
Tanaman air mata ibu merupakan tanaman hias yang memiliki penampilan eksotik dan unik. Penempatannya dapat di dalam ruangan maupun di gantung di luar ruangan. Meskipun perawatannya mudah dan tidak gampang mati, namun tetap saja tanaman ini memiliki resiko untuk diserang hama kutu daun. Maka dari itu tanaman ini harus diperlakukan dengan baik agar tidak kehilangan keindahannya.